Brunei dan Malaysia sepakat pada hari Senin bahwa ASEAN akan mengadakan KTT khusus di Jakarta untuk mengatasi situasi Myanmar, karena tindakan keras terhadap demonstran anti-kudeta berlanjut di negara anggota itu. Para pemimpin Brunei dan Malaysia mengatakan pertemuan akan diadakan di sekretariat ASEAN di ibukota Indonesia dalam pernyataan bersama mereka, tanpa menyebutkan kapan pertemuan akan berlangsung.
Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei, yang saat ini menjabat sebagai ketua Asosiasi 10 anggota Negara-negara Asia Tenggara, dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menyuarakan keprihatinan atas Myanmar dalam pernyataan bersama yang dirilis setelah pertemuan mereka di Bandar Seri Begawan pada Senin, Kyodo News melaporkan, Senin. Kedua pemimpin menyatakan “keprihatinan serius pada krisis yang sedang berlangsung di Myanmar dan meningkatnya jumlah korban jiwa” dan mendesak semua pihak untuk melakukan pengekangan dan mencari solusi damai, menurut pernyataan itu.
Namun, dalam pernyataan itu, para pemimpin tidak menyebutkan militer Myanmar yang merebut kekuasaan dalam kudeta Feb 1 dan telah menggunakan kekuatan mematikan terhadap demonstran damai. Pertemuan ASEAN pertama kali diusulkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada bulan Maret, karena negara itu telah memimpin upaya di ASEAN untuk mencari solusi damai untuk krisis Myanmar. Muhyiddin mengunjungi Sultan Hassanal Bolkiah di Brunei dalam pertemuan tahunan kedua negara tetangga di mana mereka juga membahas penguatan kerja sama ekonomi dan sosial.
Sejak militer Myanmar mengusir pemerintahan pemimpin terpilih secara demokratis Aung San Suu Kyi dalam kudeta, lebih dari 500 orang tewas, menurut kelompok hak asasi yang memantau kekerasan di negara itu. ASEAN adalah Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, pengelompokan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Reuters Sementara itu melaporkan bahwa Dalam pernyataan bersama dengan Malaysia, Brunei mengatakan kedua negara telah meminta menteri dan pejabat senior mereka untuk melakukan “persiapan yang diperlukan untuk pertemuan yang akan diadakan di Sekretariat ASEAN di Jakarta, Indonesia.” Pernyataan itu menyusul pertemuan antara Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah pada Senin. “Kedua pemimpin sepakat bagi para pemimpin ASEAN untuk bertemu untuk membahas perkembangan yang sedang berlangsung di Myanmar,” kata mereka.
Mereka tidak mengatakan kapan pertemuan itu akan diadakan.