Diguyur Hujan Terus-menerus Jakarta Terendam Banjir Lagi

Akibat hujan yang mengguyur sepanjang hari membuat Jakarta terendam banjir. Hujan yang mengguyur pada hari Minggu (24/01/2021) membuat sejumlah titik di wilayah Jakarta terendam. Hal ini dikarenakan hujan yang turun sejak pagi tidak kunjung berhenti sehingga membuat sungai atau aliran air tidak bisa menampung hujan.

Jakarta memang sudah terkenal akan bencana banjir, begitu banyak permasalahan penanganan yang hingga kini tidak menemukan solusi yang tepat. Sungai yang semestinya menjadi tempat untuk menampung air berubah menjadi tempat pembuangan akhir, baik sampah yang berasal dari masyarakat maupun limbah pabrik.

Banjir di Ibu Kota sudah terjadi sejak masa Batavia. Beberapa upaya sudah dikerahkan untuk menanggulangi bencana ini, namun hingga sekarang Jakarta masih belum terbebas dari bencana air ini. Selain kemacetan, permasalahan besar yang dihadapi Ibu Kota adalah banjir. Luapan sungai Ciliwung membuat banjir sulit untuk diatasi.

Berbagai upaya seperti normalisasi sungai Ciliwung, pengecekan sistem drainase hingga revitalisasi waduk yang ada di Ibu Kota. Selain diakibatkan oleh faktor alam, faktor lainnya seperti padatnya bangunan gedung serta rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan kebersihan membuat Jakarta terendam banjir.

Banjir Jakarta (Minggu, 24/1/21) Melumpuhkan Aktivitas Masyarakat

Curah hujan tinggi mengguyur Jakarta sejak Minggu pagi membuat Jakarta terendam banjir. Hal ini mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu, tidak hanya pemukiman daerah sungai yang terendam banjir, luapan air banjir juga menggenangi di ruas-ruas jalan Ibu Kota. Hujan (24/1/21) sudah menggenangi beberapa wilayah di Jakarta.

Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, terdapat 10 titik jalan yang tergenang banjir. Di daerah Jakarta Pusat terdapat 1 titik, Jakarta Utara 1 titik, Jakarta Timur 5 titik, dan Jakarta Barat 3 titik yang tergenang air hujan.

  1. Jakarta Pusat di Jl. Borobudur Kel. Pegangsaan, Kec. Menteng dengan ketinggian air 10 cm
  2. Jakarta Utara di Jl. Dermaga Kel. Pluit, Kec. Penjaringan dengan ketinggian air 45 cm
  3. Jakarta Timur di:

Jl. Taman Malaka Selatan Kel. Malaka Sari, Kec. Duren Sawit dengan ketinggian air 15 cm

Jl. Raya Bekasi Kel. Jatinegara, Kec. Cakung dengan ketinggian air 20 cm

Jl. Kp. Baru Kel. Jatinegara, Kec. Cakung dengan ketinggian air 10 cm

Jl. Pahat Kel. Jatinegara, Kec. Cakung dengan ketinggian air 15 cm

Jl. Lembah Aren, Kel. Pondok Kelapa, Kec. Duren Sawit dengan ketinggian 10 cm

  1. Jakarta Barat di:

Jl. Benda Raya Kel. Kamal, Kec. Kalideres dengan ketinggian air 25 cm

Jl. Jelambar Baru Raya Kel. Jelambar Baru, Kec. Grogol Petamburan dengan ketinggian air 30 cm

Jl. Latumenten Kel. Jelambar, Kec. Grogol Petamburan dengan ketinggian 10 cm

Penyebab Banjir di Ibu Kota

Banjir merupakan bencana yang disebabkan oleh faktor alam dan manusia. Bencana ini dapat disebabkan oleh curah hujan tinggi, padatnya pemukiman penduduk, serta rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Karena hal inilah Jakarta terendam banjir.

  1. Curah hujan tinggi

Faktor alam penyebab banjir adalah curah hujan tinggi dan berlangsung lama. Curah hujan tinggi membuat aliran penampung air tidak dapat membendung derasnya hujan, seperti sungai, waduk dan lain sebagainya. Penyebab ini tentunya tidak dapat dihindari karena kondisi alam tidak menentu.

  1. Sistem drainase

Sistem drainase yang buruk membuat aliran air menjadi menggenang dan menyebabkan Jakarta terendam banjir. Wilayah perkotaan Jakarta yang sudah dipadati dengan gedung-gedung juga harus dilengkapi dengan sistem drainase. Sistem ini membantu air di perkotaan dapat mengalir dengan baik dan berpindah ke tempat penampung air hujan.

  1. Minimnya Ruang Terbuka Hijau

Bangunan di Jakarta yang semakin padat membuat Ruang Terbuka Hijau (RTH) semakin berkurang. Hal ini tentu berdampak pada air hujan yang menggenang, karena daerah resapan airnya yang kurang membuat air hujan tidak bisa dialirkan ketempat yang semestinya.

  1. Membuang limbah/sampah di sungai

Permasalahan pokok banjir adalah pada kebiasaan masyarakat yang sering membuang sampah atau limbah di sungai. Pencemaran ini membuat aliran air tidak lancar sehingga membuat air meluap dan berdampak pada banjir. Meski pemerintah sudah mengeluarkan larangan tegas, namun kebiasaan buruk ini masih tetap dilakukan oleh masyarakat.

Cara Penanggulangan Banjir di Wilayah Perkotaan

Jakarta terendam banjir menjadi masalah di Ibu Kota yang tidak kunjung selesai meskipun sudah diatasi dengan berbagai solusi. Hal ini membuat pakar lingkungan hidup mencari cara agar bencana ini cepat bisa teratasi, salah satunya adalah pakar lingkungan hidup dari Universitas Indonesia, Tarsoen Waryono.

  1. Rehabilitasi lahan kritis.

Lahan kritis yang dimaksud adalah ruang terbuka hijau yang dulunya menjadi daerah resapan air kini menjadi lahan pemukiman padat penduduk. Lahan kritis ini banyak dibangun gedung dan dijadikan sebagai daerah pertanian. Maka dari itu pemerintah perlu melakukan rehabilitasi dengan cara penanam pohon dan membuat ruang terbuka hijau.

  1. Pembuatan waduk revitalisasi

Salah satu cara menangani banjir adalah dengan mengurangi debit air. Debit air di sungai dapat dikurangi dengan cara membuat waduk yang lokasinya berdekatan dengan sungai. Waduk ini bisa berfungsi untuk menampung debit air dari sungai, dengan membuat waduk bisa menghindari permasalahan Jakarta terendam banjir.

  1. Normalisasi dan naturalisasi sungai

Konsep ini dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai penampung air. Daerah bantaran sungai yang sudah dipadati oleh bangunan, membuat sungai tidak berfungsi secara maksimal. Dengan melakukan normalisasi dan naturalisasi sungai akan mengembalikan fungsi sungai yang semestinya.

Kerugian yang Ditimbulkan Akibat Bencana Banjir

Akibat dari Jakarta terendam banjir adalah membuat aktivitas warga terganggu. Tidak hanya bagi penduduk bantaran sungai, namun kerugian juga dirasakan oleh penduduk Jakarta. Selain menghambat aktivitas warga, dampak lainnya adalah kerugian secara material karena terendam oleh banjir.

  1. Timbulnya berbagai penyakit seperti demam berdarah, diare, dan lain sebagainya.
  2. Kerugian materi
  3. Terganggunya kegiatan perekonomian
  4. Terganggunya aktivitas warga

Pemerintah sudah berupaya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai larangan membuang sampah disungai, serta larangan bagi pemilik usaha membuang limbah di sungai. Namun himbauan ini tidak begitu dihiraukan oleh masyarakat, sehingga permasalahan banjir tidak dapat ditangani dengan benar, hal inilah yang membuat Jakarta terendam banjir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *